Thursday, May 28, 2009

KETERTARIKAN KIKA

Kika kini berusia lima belas bulan. 14 Februari kemarin baby girl itu tepat berusia satu tahun. Rasa penasarannya kian membuncah. Kika mulai penasaran dengan apa pun yang ada di sekelilingnya.

Dulu, ketika caca masih seusia Kika, mama caca gemar membelikan caca berbagai mainan yang menurut mama caca adalah jenis mainan educative. Tapi setelah mama caca menyodorkan mainan-mainan itu buat caca –begitu pula KIka- mama caca sadar, bahwa mainan-mainan itu mungkin penting dan menambah ketrampilan mereka. Tapi bagi bocah-bocah kecil itu mungkin tak ada yang lebih menarik ketimbang apapun yang ada di sekitarnya. Menarik laci-laci atau mencoba mengulik berbagai tombol atau kabel yang membahayakan menurut orang dewasa, adalah hal yang paling menarik untuk dilakukan lagi dan lagi…

Kadang jika melihat Kika sedang memenuhi rasa keingintahuannya tanpa rasa takut, mama caca jadi teringat sebuah buku, “Dunia Shofi.” Buku yang mengajak pembaca memahami filsafat melalui kisah seorang gadis 14 tahun yang bernama Shofi. Buku yang bersetting Norwegia itu mengatakan bahwa ketertarikan seorang filosof terhadap alam semesta adalah sebagaimana layaknya keingintahuan kanak-kanak. Bagaimana dengan logikanya, seorang batita menjumput bara api dan merasainya tanpa prasangka. Namun kemudian melemparnya seraya menjerit setelah tahu bahwa bara itu panas. Demikian juga seorang filosof yang mempelajari sesuatu. Dia akan mempertanyakan apapun yang ada di sekelilingnya sebagaimana seorang bayi yang baru mengenal dunia.

Nyatanya, tiap kali mama caca menyaksikan caca dan kika yang mulai tumbuh. Mama caca membenarkan perumpamaan yang di buat oleh pengarang ”Dunia Shofi” yang juga menulis buku Mistery Soliter “itu. Dunia kanak-kanak memang dunia yang penuh keingintahuan.